Nama : I Gede Ary Suta Sanjaya
Nim : 1605551006
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah : Network Operating System
Kampus : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi
Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan mengenai Cloud Computing meliputi pengertian umum, model, layanan, dan kegunaannya
Cloud Computing
Pengertian
Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology), didalam draftnya yang berjudul The NIST Defnition of Cloud Computing, Peer Meel and Timothy Grance mendefnisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama - sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana - mana, dapat dikonfgurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan. Hal ini berarti layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan Cloud Computing.
Cloud computing adalah sebuah paradigma yang berkembang. Definisi dari NIST (National Institute of Standards and Technology) sebelumnya menyoroti aspek-aspek penting dari komputasi awan dan dimaksudkan sebagai sarana untuk perbandingan secara luas dari layanan cloud dan strategi penyebarannya, dan untuk memunculkan acuan dasar untuk mendiskusikan cara-cara terbaik untuk menggunakan komputasi awan. Model layanan dan penyebaran cloud didefinisikan dalam taksonomi sederhana yang tidak dimaksudkan untuk menjadi acuan atau membatasi pada metode tertentu penyebaran, layanan, atau operasi bisnis dari komputasi awan.
Model Layanan
Terdapat 3 jenis layanan pada Cloud Computing, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Software as a Service (SaaS).
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi milik pemberi layanan yang bekerja pada infrastruktur cloud*. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diakses dari apapun perangkat klien, melalui baik thin client interface seperti web-browser (contohnya: web-based email) atau tampilan antarmuka program. Konsumen tidak mengatur atau mengendalikan infrastruktur cloud, termasuk jaringan, servers, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individual, dengan kemungkinan pengecualian pada penggunaan terbatas, aplikasi tertentu untuk mengatur konfigurasi.
- Platform as a Service (PaaS).
Kemampuan diberikan kepada konsumen untuk meluncurkan kedalam infrastruktud cloud aplikasi-aplikasi yang dibuat atau dibutuhkan mereka, menggunakan bahasa pemerograman, liberaries, layanan, dan alat bantu yang disediakan oleh penyedia jasa layanan **. Konsumen tidak mengatur atau mengendalikan infrastruktur cloud, termasuk jaringan, servers, sistem operasi maupun peyimpanan, namun memiliki kendali atas aplikasi yang dimasukkannya.
- Infrastructure as a Service (IaaS).
Kemampuan diberikan pada konsumen untuk menentukan pengelolaan, penyimpanan, networks dan sumber komputansi fundamental lainnya, dimana konsumen dapat meluncurkan dan menjalankan sebarang perangkat lunak, yang mungkin dapat termasuk sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengatur atau mengendalikan infrastruktur cloud namun memiliki kendali atas sistem operasi, penyimpanan dan aplikasi yang diluncurkan. Dan mungkin kendali terbatas atas komponen networking tertentu (misalnya: host firewalls).
Model Development
Terdapat 4 model development pada Cloud Computing, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Private cloud.
Infrastruktur cloud yang ditetapkan secara eksklusif untuk digunakan oleh satu organisasi yang membawahi beberapa konsumen (misalnya: unit bisnis). Dapat dimiliki, diatur dan dikendalikan oleh organisasi, pihak ketiga, atau paduan antar keduanya, dan dapat berada pada atau diluar lokasi.
- Community cloud/ Legacy cloud.
Infrastruktur cloud yang ditetapkan secara eksklusif untuk digunakan oleh komunitas konsumen dari organisasi yang memiliki kepedulian yang sama (misalnya: misi, kebutuhan keamanan, kebijakan dan pertimbangan kepatuhan). Mungkin dimiliki, diatur dan dijalankan oleh satu atau lebih organisasi dalam komunitas, pihak ketiga, atau paduan antar keduanya, dan dapat berada pada atau diluar lokasi.
- Public cloud.
Infrastruktur cloud yang ditetapkan untuk bebas digunakan oleh masyarakat luas. Mungkin dimiliki, diatur, dan dijalankan oleh organisasi bisnis, akademis atau pemerintahan, atau kombinasi diantaranya. Berada pada lokasi penyedia layanan cloud.
- Hybrid cloud.
Infrastruktur cloud yang merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, community, atau public), yang masing-masing tetap berdiri sendiri sebagai entitasnya, namun terikat dengan standar atau kepemilikan teknologi yang sama, yang memungkinan portabilitas data dan aplikasi (seperti: cloud bursting untuk penyeimbang beban antar cloud)enablerepo=webmin install webmin
Manfaat Cloud Computing
1. Keamanan (secure)
Penyedia layanan Cloud Computing secara keseluruhan memiliki kebijakan tertentu agar keamanan data pengguna terjaga seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi dan sebagainya.
2. Kehandalan (reliable)
Cloud Computing saat ini sangat dapat diandalkan dalam melakukan layanannya sehingga pengguna dapat menggunakan layanan Cloud Computing
3. Hemat, sesuai dengan kebutuhan (on demand)
Penggunaan server virtualisasi yang telah dioptimalkan akan memberikan efisiensi belanja modal untuk perusahaan.
5. Dukungan yang berlimpah (komunitas open source, enterprise, vendor)
Adanya dukungan yang berlimpah dari komunitas, enterprise, dan vendor serta sistem yang open source menyebabkan Cloud Computing akan selalu update sehingga menghindari risiko bug (sistem Cloud Computing akan lebih sempurna).
Implementasi Cloud Computing
Secara umum model implementasi cloud computing dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut.
1. Virtualisasi.
Merupakan sebuah penyediaan emulasi untuk platform hardware, system operasi, ataupun data storage. Dengan menggunakan virtualisasi maka sebuah hardware actual bisa digunakan untuk mengemulasi beberapa computer sekaligus dan beberapa computer ini bisa langsung dimanfaatkan untuk menjalankan aplikasi yang berbeda dan bahkan system operasi berbeda secara simultan. Dalam model virtualisasi pilihan konfigurasi hardware sangat tergantung dari kebutuhan kita.
2. Service aplikasi.
Service aplikasi bisa dilakukan dengan membuat sebuah aplikasi yang menggunakan model multi organisasi, di mana setiap pengguna harus melakukan proses login dan kemudian pengguna tersebut bisa mengakses aplikasi yang diperuntukkan bagi dia. Layanan service aplikasi biasanya menggunakan basis web, sehingga aplikasi yang digunakan bisa di akses dari mana saja dan kapan saja.
Contoh yang bisa kita lihat untuk model nomer 1 misalnya layanan Amazon EC2. Amazon menyediakan layanan komputasi berdasarkan jam penggunaan. Sehingga untuk perusahaan yang menggunakan server hanya beberapa jam saja, maka biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan server bisa dihitung pemakaiannya sehingga biaya secara keseluruhan bisa ditekan sedemikian rupa sesuai keadaan keuangan perusahaan.
Pada kasus kedua contoh yang sudah sering kita gunakan adalah layanan email berbasis web seperti Gmail, Yahoo Mail, Telkom mail, dan layanan email berbasis web yang lain. Tentu saja layanan ini bisa berkembang menjadi layanan-layanan lain seperti layanan penyimpanan file (storage) video, dan layanan aplikasi-aplikasi office misalnya. Google sebagai pionir mesin pencari telah menyediakan aplikasi office sederhana berbasis web yang bisa digunakan oleh siapapun. Demikian pula Microsoft sebagai raksasa pembuat software juga mulai memport aplikasi officenya menjadi berbasi web.
Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Operating System Pertemuan ke-11". 2018.
Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan mengenai Cloud Computing meliputi pengertian umum, model, layanan, dan kegunaannya
Cloud Computing
Pengertian
Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology), didalam draftnya yang berjudul The NIST Defnition of Cloud Computing, Peer Meel and Timothy Grance mendefnisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama - sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana - mana, dapat dikonfgurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan. Hal ini berarti layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan Cloud Computing.
Cloud computing adalah sebuah paradigma yang berkembang. Definisi dari NIST (National Institute of Standards and Technology) sebelumnya menyoroti aspek-aspek penting dari komputasi awan dan dimaksudkan sebagai sarana untuk perbandingan secara luas dari layanan cloud dan strategi penyebarannya, dan untuk memunculkan acuan dasar untuk mendiskusikan cara-cara terbaik untuk menggunakan komputasi awan. Model layanan dan penyebaran cloud didefinisikan dalam taksonomi sederhana yang tidak dimaksudkan untuk menjadi acuan atau membatasi pada metode tertentu penyebaran, layanan, atau operasi bisnis dari komputasi awan.
Model Layanan
Terdapat 3 jenis layanan pada Cloud Computing, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Software as a Service (SaaS).
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi milik pemberi layanan yang bekerja pada infrastruktur cloud*. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diakses dari apapun perangkat klien, melalui baik thin client interface seperti web-browser (contohnya: web-based email) atau tampilan antarmuka program. Konsumen tidak mengatur atau mengendalikan infrastruktur cloud, termasuk jaringan, servers, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individual, dengan kemungkinan pengecualian pada penggunaan terbatas, aplikasi tertentu untuk mengatur konfigurasi.
- Platform as a Service (PaaS).
Kemampuan diberikan kepada konsumen untuk meluncurkan kedalam infrastruktud cloud aplikasi-aplikasi yang dibuat atau dibutuhkan mereka, menggunakan bahasa pemerograman, liberaries, layanan, dan alat bantu yang disediakan oleh penyedia jasa layanan **. Konsumen tidak mengatur atau mengendalikan infrastruktur cloud, termasuk jaringan, servers, sistem operasi maupun peyimpanan, namun memiliki kendali atas aplikasi yang dimasukkannya.
- Infrastructure as a Service (IaaS).
Kemampuan diberikan pada konsumen untuk menentukan pengelolaan, penyimpanan, networks dan sumber komputansi fundamental lainnya, dimana konsumen dapat meluncurkan dan menjalankan sebarang perangkat lunak, yang mungkin dapat termasuk sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengatur atau mengendalikan infrastruktur cloud namun memiliki kendali atas sistem operasi, penyimpanan dan aplikasi yang diluncurkan. Dan mungkin kendali terbatas atas komponen networking tertentu (misalnya: host firewalls).
Model Development
Terdapat 4 model development pada Cloud Computing, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Private cloud.
Infrastruktur cloud yang ditetapkan secara eksklusif untuk digunakan oleh satu organisasi yang membawahi beberapa konsumen (misalnya: unit bisnis). Dapat dimiliki, diatur dan dikendalikan oleh organisasi, pihak ketiga, atau paduan antar keduanya, dan dapat berada pada atau diluar lokasi.
- Community cloud/ Legacy cloud.
Infrastruktur cloud yang ditetapkan secara eksklusif untuk digunakan oleh komunitas konsumen dari organisasi yang memiliki kepedulian yang sama (misalnya: misi, kebutuhan keamanan, kebijakan dan pertimbangan kepatuhan). Mungkin dimiliki, diatur dan dijalankan oleh satu atau lebih organisasi dalam komunitas, pihak ketiga, atau paduan antar keduanya, dan dapat berada pada atau diluar lokasi.
- Public cloud.
Infrastruktur cloud yang ditetapkan untuk bebas digunakan oleh masyarakat luas. Mungkin dimiliki, diatur, dan dijalankan oleh organisasi bisnis, akademis atau pemerintahan, atau kombinasi diantaranya. Berada pada lokasi penyedia layanan cloud.
- Hybrid cloud.
Infrastruktur cloud yang merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, community, atau public), yang masing-masing tetap berdiri sendiri sebagai entitasnya, namun terikat dengan standar atau kepemilikan teknologi yang sama, yang memungkinan portabilitas data dan aplikasi (seperti: cloud bursting untuk penyeimbang beban antar cloud)enablerepo=webmin install webmin
Manfaat Cloud Computing
1. Keamanan (secure)
Penyedia layanan Cloud Computing secara keseluruhan memiliki kebijakan tertentu agar keamanan data pengguna terjaga seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi dan sebagainya.
2. Kehandalan (reliable)
Cloud Computing saat ini sangat dapat diandalkan dalam melakukan layanannya sehingga pengguna dapat menggunakan layanan Cloud Computing
3. Hemat, sesuai dengan kebutuhan (on demand)
Penggunaan server virtualisasi yang telah dioptimalkan akan memberikan efisiensi belanja modal untuk perusahaan.
4. Mudah digunakan, mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (perorangan, enterprise)
Layanan Cloud Computing memudahkan pengguna sehingga pengguna tidak kesulitan dalam melakukan hal sebagai contoh menghandle infrastruktur seperti data center, media penyimpanan, serta kemudahan dalam akses data.5. Dukungan yang berlimpah (komunitas open source, enterprise, vendor)
Adanya dukungan yang berlimpah dari komunitas, enterprise, dan vendor serta sistem yang open source menyebabkan Cloud Computing akan selalu update sehingga menghindari risiko bug (sistem Cloud Computing akan lebih sempurna).
Implementasi Cloud Computing
Secara umum model implementasi cloud computing dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut.
1. Virtualisasi.
Merupakan sebuah penyediaan emulasi untuk platform hardware, system operasi, ataupun data storage. Dengan menggunakan virtualisasi maka sebuah hardware actual bisa digunakan untuk mengemulasi beberapa computer sekaligus dan beberapa computer ini bisa langsung dimanfaatkan untuk menjalankan aplikasi yang berbeda dan bahkan system operasi berbeda secara simultan. Dalam model virtualisasi pilihan konfigurasi hardware sangat tergantung dari kebutuhan kita.
2. Service aplikasi.
Service aplikasi bisa dilakukan dengan membuat sebuah aplikasi yang menggunakan model multi organisasi, di mana setiap pengguna harus melakukan proses login dan kemudian pengguna tersebut bisa mengakses aplikasi yang diperuntukkan bagi dia. Layanan service aplikasi biasanya menggunakan basis web, sehingga aplikasi yang digunakan bisa di akses dari mana saja dan kapan saja.
Contoh yang bisa kita lihat untuk model nomer 1 misalnya layanan Amazon EC2. Amazon menyediakan layanan komputasi berdasarkan jam penggunaan. Sehingga untuk perusahaan yang menggunakan server hanya beberapa jam saja, maka biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan server bisa dihitung pemakaiannya sehingga biaya secara keseluruhan bisa ditekan sedemikian rupa sesuai keadaan keuangan perusahaan.
Pada kasus kedua contoh yang sudah sering kita gunakan adalah layanan email berbasis web seperti Gmail, Yahoo Mail, Telkom mail, dan layanan email berbasis web yang lain. Tentu saja layanan ini bisa berkembang menjadi layanan-layanan lain seperti layanan penyimpanan file (storage) video, dan layanan aplikasi-aplikasi office misalnya. Google sebagai pionir mesin pencari telah menyediakan aplikasi office sederhana berbasis web yang bisa digunakan oleh siapapun. Demikian pula Microsoft sebagai raksasa pembuat software juga mulai memport aplikasi officenya menjadi berbasi web.
Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Operating System Pertemuan ke-11". 2018.
EmoticonEmoticon